BKSAP DPR dukung pendirian forum BEPF

Kehadiran BEPF diharapkan mampu memberikan dorongan bagi peningkatan ekonomi dan pembangunan pascapandemi, tak hanya bagi keempat negara anggota, tetapi juga bagi Asia Tenggara secara keseluruhan

Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parleman (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mendukung usulan pendirian Forum Parlemen BIMP-EAGA (BEPF) di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta, Senin.

"Kehadiran BEPF diharapkan mampu memberikan dorongan bagi peningkatan ekonomi dan pembangunan pascapandemi, tak hanya bagi keempat negara anggota, tetapi juga bagi Asia Tenggara secara keseluruhan," kata Fadli.

BIMP-EAGA merupakan kepanjangan dari Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Filipina East ASEAN Growth Area. Forum sub-regional itu dibentuk empat negara ASEAN pada tahun 1994.

Kata dia, BEPF didirikan sebagai sebuah strategi bersama untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi di daerah mereka yang kurang berkembang dan terpencil secara geografis.

Dia menjelaskan BEPF berfokus meningkatkan konektivitas di antara negara anggota, pemulihan sektor pariwisata, pemanfaatan teknologi digital, peningkatan akses pada sumber energi di kawasan, peningkatan rantai-pasok untuk komoditas utama pertanian dan perikanan, serta pembangunan berkelanjutan dan penyiapan sumber daya manusia untuk menunjang perkembangan ekonomi dan industri hijau.

"Prakarsa tersebut juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan, investasi, dan pariwisata melalui rute pelayaran intra-wilayah baru dan jaringan udara serta proyek interkoneksi listrik," katanya.

Selain itu, dorongan politik dan ketersediaan legislasi sebagai penunjang dari Parlemen, sangat dibutuhkan dalam realisasi fokus-fokus tersebut. Pihaknya perlu mendorong komunikasi lebih lanjut antar parlemen Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina guna mempersiapkan pertemuan pertama BEPF yang direncanakan akan dilaksanakan di Davao City, Filipina tahun 2024.